Rabu, 17 Oktober 2012


Asal Usul Nama Palembang

  • digg
  • 6
     
    Share
Asal Mula Kota Palembang







dahulu kala, Puluhan su­ngai besar dan kecil yang berasal dari Bukit Ba­ris­an di Sumatera Selatan, Danau Ranau mengalir dengan deras di daerah tersebut. Di mana dearah tersebut terkenal dengan Ba­tanghari Sembilan. Di daerah tersebut banyak sekali sungai sungai. Ada dua Su­ngai Musi yang ber­muara di laut di da­er­ah yang ber­dekat­an, yaitu sungai Musi yang me­­lalui Palembang dan Sungai Musi Ba­nyuasin agak di sebelah utara.
Karena banyak sungai besar, dataran ren­dah yang melingkar dari daerah Jambi, Su­ma­tra Selatan, sampai Provinsi Lam­­­pung merupakan daerah yang banyak mem­­­­pu­nyai da­nau kecil. Asal mula danau-danau kecil itu ada­lah rawa yang di­ge­nangi air laut saat pasang. Sedangkan kota Palem­bang yang dikenal sekarang me­­nu­rut se­­jarah adalah sebuah pulau di Su­ngai Me­layu. Pulau kecil itu berupa bu­kit yang di­­beri nama Bukit Seguntang Mahameru.
Menurut cerita rakyat di daerah sana, di sana banyak tinggal dewi bersama dayang-dayangnya. Dewi itu disebut Putri Kah­yangan. Sebenarnya,dia bernama Putri Ayu Sundari. Dewi dan dayang-dayang­­nya itu mendiami hutan rim­ba raya, lereng, dan puncak Bukit Baris­an serta ke­pulauan yang sekarang dikenal dengan Ma­laysia. Mereka gemar da­tang ke daerah Batanghari Sembilan untuk ber­cengke­rama dan mandi di danau, sungai yang jernih, atau pantai yang luas, landai, dan panjang.
Sungai yang banyak itu membuat para pedangang semakin mudah masuk ke dalam daerah di sekitar sana. Para pedangan pun melihat dae­­rah itu su­bur dan makmur. Maka ter­jadi­­lah ko­muni­­ka­si antara para pe­dagang ter­masuk pedagang dari Cina de­ngan pen­­­duduk setempat. Daerah itu men­jadi ramai oleh per­da­gang­an antara pen­duduk setempat denga­n pe­dagang. Akibat­nya, dewi-dewi dari kah­yangan merasa ter­gang­gu dan men­cari tempat lain.
Sementara itu, orang-orang banyak datang di sekitar Sungai Musi untuk mem­buat rumah di sana. Karena Sumatera Sela­tan merupakan dataran rendah yang be­rawa, maka penduduknya membuat rumah yang disebut dengan rakit.
Saat itu Bukit Seguntang Mahameru menjadi pusat perhatian manusia karena tanahnya yang subur dan aneka bunga tubuh di daerah itu. Sungai Melayu tempat Bukit Seguntang Mahameru berada juga menjadi terkenal.
Oleh karena itu, orang yang telah ber­­­­mukim di Sungai Melayu, terutama pen­duduk kota Palembang, sekarang me­nama­kan diri sebagai penduduk Sungai Melayu, yang kemudian berubah menjadi pen­duduk Melayu.
Menurut bahasa Melayu tua, kata lembang berarti dataran rendah yang ba­nyak digenangi air, kadang tenggelam kadang kering. Jadi, penduduk dataran ting­gi yang hendak ke Palembang sering me­ngatakan akan ke Lembang. Begitu juga para pendatang yang masuk ke Sungai Musi mengatakan akan ke Lembang.
Pada suatu hari ada sebuah kapal yang mengalami kecelakaan di daerah Sumatera Selatan. Karena Putri Ayu Sundari dan pengiringnya waktu itu sedang berada di atas Bukit Segun­tang Mahameru. Putri tersebut pergi melihat adakah orang yang selamat di kecelakaan kapal tersebut. Tanpa di sangka, dia bertemu dengan Tiga orang kakak beradik, yang tidak lain adalah putra raja Iskandar Zulkarnain. Yang tidak lama kemudian Putra tertua Raja Iskandar Zulkarnain, Sang Sa­purba kemudian menikah dengan Putri Ayu Sundari dan kedua saudaranya me­nikah dengan keluarga putri itu.
Karena Bukit Seguntang Mahameru ber­diam di Sungai Melayu, maka Sang Sa­purba dan istrinya mengaku sebagai orang Melayu. Anak cucu mereka kemudian ber­­­kem­bang dan ikut kegiatan di daerah Lem­bang. Nama Lembang semakin terke­nal. Karena daerah di sana menjadi sangat ramai, jadi ketika orang hendak ke lembang selalu mengatakan Palembang, karena kata “ pa “ dalam melayu menunjukan daerah atau lokasi. Lama kelamaan Lembang pun berubah menjadi Palembang. Yang sekarang menjadi salah satu kota yang terkenal di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar